Prioritaskan Kepercayaan: Yayasan Utamakan Transparansi

Berbicara mengenai yayasan, apa yang bisa dipegang para donatur selain kepercayaan? Tentunya, para donatur menginginkan yayasan yang bisa memegang amanah. Karena, itu adalah satu-satunya seutas tali tipis yang dijadikan pegangan. Meski tak tampak, namun tali tersebut bisa dibuat kuat. Bagaimana caranya? Simak penjelasan lengkapnya mengenai upaya yayasan utamakan transparansi di bawah!

Yayasan Utamakan Transparansi: Apakah Benar Merupakan Titik ‘Krusial’?

Penting bagi suatu yayasan untuk memastikan setiap amanah dijalankan dengan jujur dan transparan. Bagi yayasan yang menitikberatkan tanggung jawabnya pada aspek transparansi, maka pijakan mereka di dunia filantropi akan semakin kokoh. Sebaliknya, eksistensi mereka patut dipertanyakan bila enggan atau tak berkenan untuk menjadikan transparansi sebagai fokus utama.

Mengemban tanggung jawab untuk menghargai proses transparansi berarti berkomitmen untuk terbuka dan memberi rincian terhadap penggunaan dana hingga proses akhir, yakni penyaluran. Dengan begitu, yayasan tak hanya sekedar menerima donasi dari para donatur, tapi juga mengolahnya hingga menciptakan dampak untuk masyarakat.

Dari penjelasan di atas, tak heran mengapa yayasan yang mengutamakan transparansi menjadi hal yang ‘krusial’. Jika tidak, bagaimana mereka merepresentasikan ‘yayasan terpercaya’ kepada para donatur? Lebih-lebih lagi, bagaimana mereka menyebut dirinya sebagai sebuah yayasan?

Skenario Terburuk dari Yayasan yang Tak Utamakan Transparansi

Berbicara dari lensa donatur, akan menjadi keputusan yang bijak jika mereka selektif dalam memilih yayasan untuk menitipkan donasi. Namun, jika lensanya dibalik, bukankah juga menjadi keharusan bagi yayasan untuk merepresentasikan dirinya sebagai pemegang kepercayaan yang terbaik?

Artinya, skenario terburuk bagi para donatur adalah ‘ditinggal’ tanpa diberikan kejelasan mengenai tanggung jawab yang telah diserahkan kepada sebuah yayasan. Apakah benar yayasan menyalurkan bantuan sesuai akadnya? Apakah benar yayasan memberikan bantuan sesuai kepada tangan yang berhak menerimanya? Jawaban ini adalah tanggung jawab yayasan sekaligus hak yang wajib terpenuhi bagi para donatur. Jika donatur dibiarkan memiliki satu, dua, atau lebih mengenai pertanyaan terkait alur penyaluran donasi dari yayasan, artinya masih terdapat sistem yang patut dipertanyakan.

Urgensi Yayasan Utamakan Transparansi

Bantu Teman Indonesia sebagai yayasan di dunia filantropi selalu berupaya untuk menjaga kepercayaan para donatur semaksimal mungkin. Salah satunya, dengan memberikan bukti nyata yang rinci dan jelas terkait laporan penyaluran, dokumentasi kegiatan, sampai kepada informasi lanjutan yang diperlukan para donatur.

Melibatkan donatur untuk menjadi bagian dari langkah yang berdampak pada program-program yang ada berarti mengikutsertakan mereka kepada setiap langkah yang dilalui. Jika tujuan akhirnya adalah memberikan dampak dan perbaikan pada hidup para penerima bantuan, maka donatur dipastikan mengikuti setiap proses yang ada. Untuk itu, Bantu Teman Indonesia memastikan tak ada kepercayaan yang dibiarkan rapuh begitu saja.

Sebagai pilar akuntabilitas, Bantu Teman Indonesia sebagai yayasan yang selalu mengutamakan transparansi menyediakan wadah agar para donatur tetap bisa terhubung. Misal, melalui platform Instagram yang memuat dokumentasi dan informasi rinci mengenai program dan proses penyaluran, website yang memuat kabar terkini mengenai program yang berlangsung, hingga interaksi langsung dengan Customer Service yang siap memberikan pelayanan terbaik.

Lebih dari Sekedar Strategi, Mengutamakan Transparansi juga Berarti Menepati Janji

Pada akhirnya, transparansi bukan hanya strategi yang dikerahkan untuk menjaga loyalitas dan kepercayaan donatur. Lebih dari itu, pengutamaan transparansi ditujukan untuk memastikan setiap donasi dikelola secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan.

Tali tipis yang diibaratkan sebagai kepercayaan di atas dapat putus dengan mudah. Sebaliknya, tali tersebut juga dapat menjadi erat dan kuat erat melalui upaya sebaik-baiknya. Tentu, Bantu Teman Indonesia memilih opsi yang kedua demi menjaga amanah para donatur.

Leave a Comment