Kenapa harus berdonasi untuk Palestina? Memasuki musim dingin yang berlangsung selama tiga bulan lamanya, yakni dari Desember hingga akhir Februari atau awal Maret, Palestina dilanda masa sulit. Suhu terendah bisa mencapai 0°C., memberikan sensasi dingin yang menusuk secara sempurna ke seluruh sendi di badan. Dengan kondisi terkepung dan dihujani serangan tanpa henti, warga Palestina hanya mampu berserah diri menghadapi musim dingin ini.
Datangnya musim dingin membuat warga Palestina membutuhkan apa yang sebelumnya tidak mereka butuhkan, seperti alat untuk membuat perapian, baju berlapis untuk melindungi tubuh dari angin kencang, hingga stok makanan yang selalu diperlukan. Namun, kondisi blokade di berbagai tempat menyulitkan mereka untuk memenuhi kebutuhannya.
Sehari-hari, mereka hanya berlindung di tenda rapuh. Jika angin sedang kencang, tenda yang tak kokoh itu terancam runtuh kapan saja. Kondisi semakin mengkhawatirkan jika hujan turun, sebab terpal tenda tak sekuat itu untuk menahan air. Alhasil, banyak dari warga yang merelakan waktu istirahatnya untuk mengurus air yang rembes dan berujung membasahi tempat tinggal mereka satu-satunya itu.
Kamp pengungsian sering berpindah dari satu tempat menuju tempat lainnya. Bagi mereka yang membawa anak kecil atau menggandeng lansia, kondisi ini sungguh menyiksa. Bayangkan menempuh perjalanan yang jauh sambil menerjang suhu dingin tanpa penghangat yang semestinya. Namun, semua itu mereka lakukan demi kelancaran proses mengungsi. Sebab, yang paling penting dari segalanya adalah menghindar dari titik bahaya, meskipun hal itu mengharuskan mereka bertarung dengan dingin.
Dingin Menjadi Ancaman Mematikan, Mereka Butuh Setiap Donasi yang Berharga
Menurut data, banyak bayi yang tak terselamatkan nyawanya. Banyak dari mereka yang tersiksa karena hipotermia atau gizi buruk. Hal itu terjadi karena tubuh yang pada dasarnya memerlukan asupan baik dan perawatan khusus itu harus berhadapan dengan fakta pahit kehidupan. Maka, banyak orang tua yang menyaksikan bagaimana bayi mereka meninggal tanpa mendapatkan perawatan yang layak.
Kisah pilu lainnya datang dari lansia yang tak memiliki pilihan lain selain membiarkan tubuh bungkuknya menggigil dibalik helaian selimut tipis. Nyeri yang memang sebelumnya sudah terasa di tubuh harus ditambah dengan sakitnya menahan udara dingin.
Yang paling bahaya dan harus menjadi fokus sorotan semua pihak adalah aspek kesehatan. Kekurangan gizi dan minimnya asupan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup para warga yang berusaha untuk bertahan. Bagaimana mereka akan bertahan jika kebutuhan pokok pun tidak lengkap? Apakah mereka harus terus menahan rasa sakit sambil menunggu bantuan yang nampaknya hanya menjadi harap semu?
Bantuan Hasil Donasi yang Sulit Dijangkau
Hingga saat ini, bantuan telah datang dari berbagai arah, seperti organisasi kemanusiaan yang tersebar di seluruh dunia. Namun, penyalurannya tidak semudah apa yang dibayangkan karena blokade yang merajalela.
Keadaan tersebut memperparah apa yang sejak awal tidaklah mudah. Sementara itu, jumlah pengungsi terus bertambah. Maka, tantangan pendistribusian logistik ini sudah seharusnya menjadi prioritas bersama.
Apakah Donasi Mencukupi Kebutuhan Mereka?
Banyak yang dibutuhkan oleh mereka untuk menghadapi musim dingin ini. Namun, kebutuhan mendasar seperti selimut, bahan bakar untuk perapian, dan stok makanan masih saja sulit untuk didapatkan.
Selain itu, tantangan lainnya seperti kurangnya dana dan minimnya dukungan dari berbagai pihak luar juga perlu diperhatikan. Sebab, waktu yang berlalu tanpa adanya tindakan yang dilakukan hanya menambah derita bagi mereka.
Pilih Lemaga Donasi Terpercaya!
Jadikan kondisi pelik ini menjadi kesempatan untuk saling berbagi dan menyebar rasa peduli. Terdapat berbagai cara untuk menghantarkan kehangatan kepada mereka, salah satunya dengan berdonasi. Nantinya, bantuan yang disalurkan dapat berupa kebutuhan mendasar yang diperlukan oleh warga Palestina.
Perlu diketahui bahwa berdonasi bukan hanya membantu, namun juga menyelamatkan mereka dari kesulitan yang sedang dihadapi saat ini. Melalui tangan-tangan yang terulur, mereka akan menemukan titik harapan dari kelamnya situasi yang ada.
Bersama Bantu Teman Indonesia, mari jembatani kesedihan dan kepahitan hidup saudara di Palestina. Berdonasi, tak peduli berapa banyak jumlahnya, sungguh berarti bagi mereka yang sudah kehilangan segalanya.
