Home » Berita » Artikel » Peduli Panti Lansia, Sebarkan Keceriaan dan Donasi

Peduli Panti Lansia, Sebarkan Keceriaan dan Donasi

Oleh

Bantu Teman Indonesia

Pada 28 Januari 2023, Tim Bantu Teman Indonesia berkolaborasi dengan Tim Kita Bisa dan influencer, Dianita Tiastuti untuk mengunjungi Panti Jompo Tresna Werda Laswi Bandung. Panti yang berlokasi di Bandung ini berisikan 27 Oma dan Opa, pengurus tetap panti 1 orang, serta 6 orang pengurus non tetap. Jumlah seluruh kamar ada 9, dan setiap kamarnya di tempati kurang lebih sampai 4 orang Oma dan Opa.

Tidak semua Oma dan Opa yang berada di panti berada dalam keadaan sehat. Beberapa dari mereka ada juga yang dalam keadaan sakit, baik itu ringan maupun berat. Bahkan Ibu pengurus panti bercerita ada seorang Opa yang meninggal karena sakit parah sebab pihak panti tidak mampu membiayai biaya kesehatan alm dengan nominal yang besar.

Berbagi Kisah dengan Oma dan Opa

Berbagai kisah di balik kedatangan Oma dan Opa yang kemudian memutuskan untuk tinggal di panti sungguh beragam. Beberapa di antaranya cukup menyayat hati. Ada yang datang karena dibuang keluarganya, ditemukan terlantar di pinggir jalan, serta masih banyak kisah menyedihkan lainnya. Maka dari itu, dengan adanya kegiatan “Bermain Bersama Lansia”, diharapkan dapat membawa sedikit kebahagiaan di antara pilu mereka.

Rentetan Acara Seru di Panti Lansia

Rangkaian kegiatan bermain bersama lansia ini dimulai dari perkenalan tim BTI yang kemudian dilanjut dengan perkenalan para Oma dan Opa. Untuk menambah keseruan, games dan ice breaking berupa lomba menghias tumpeng nasi dan lauk pauk sudah disediakan oleh tim. Teknis bermain dilakukan dengan membentuk kelompok yang beranggotakan 4 -6 Oma dan Opa untuk setiap kelompoknya. Juri yang bertugas untuk menilai adalah Dianita.

Setelah dinilai, kegiatan dilanjut dengan makan tumpeng bersama. Acara finalnya adalah sesi deep talk yang berujung menjadi sesi mengharukan. Hampir semua orang yang terlibat dalam sesi ini menangis mendengar kisah Oma dan Opa tentang hidupnya. “Nenek denger obrolan anak dan cucu. Katanya nenek menyusahkan. Barang nenek dikemas oleh mereka dan nenek langsung diantar ke sini. Tidak pernah mereka jenguk atau menghubungi nenek, sakit sekali hati nenek.” ujar salah seorang Oma.

Ada juga Opa yang dulunya seorang dokter tapi tidak menyangka masa tuanya akan seperti ini. Opa yang beragama Kristen bercerita bahwa beliau tidak bisa beribadah ke gereja, sebab tubuhnya hanya memungkinkan untuk beribadah di kamar. Jangankan untuk bangun, aktivitasnya kian terbatas sebab badan yang sudah tak sehat lagi. Selain itu, masih banyak kisah mengharukan lainnya.

Derita Oma dan Opa di Panti yang Serba Terbatas

Di beberapa waktu sulit, para Oma dan Opa hanya makan dengan lauk seadanya, yakni kuah tanpa ada lauk lainnya. Padahal, seharusnya mereka dianjurkan untuk mulai konsumsi susu khusus lansia, vitamin, dan kebutuha lainnya selain pangan yang sifatnya sudah menjadi sebuah kewajiban. Namun, keadaan seakan memaksa mereka untuk hanya merasakan kenikmatan itu setidaknya satu bulan sekali saja.

Memasuki musim hujan, panti berkawan dengan bocor di mana-mana. Hal ini membuat Oma dan Opa menjadi sedih. Sebab, kebocoran membuat aktivitas mereka menjadi terganggu, dan yang paling penting adalah mengusik kenyamanan. Namun, mereka tak bisa berbuat banyak selain berpasrah diri dan berharap selalu ada kebaikan di tengah kondisi sulit.

Di akhir acara, kami membagikan sembako berupa bahan masakan mentah, susu khusus lansia, popok lansia, dan kebutuhan yang dibutuhakan para Oma dan Opa di panti ini. Dengan begitu, kami harap semua bantuan yang diberikan akan bermanfaat bagi para Oma dan Opa yang membutuhkan.

Share: