
“Konon hikmat ada pada orang yang tua, dan pengertian pada orang yang lanjut umurnya.” (Ayub 12:12)

Tapi Kakek-Nenek di Panti Laswi ini malah ditelantarkan anaknya. Mereka seakan tak mau mengurusi orang tuanya yang sudah sangat tua.
Seperti kisah Kakek Hendra dan Kakek Iyong. Mereka adalah sepasang kakak beradik. Hanya Kakek Iyong yang selalu menemani Kakek Hendra dengan keterbatasan mentalnya selama 64 tahun. Kekek Hendra yang terlahir prematur dan tak dapat perawatan yang sempurna, menyebabkan hidupnya sulit bicara dan sulit berjalan.

Sayangnya, seseorang yang menemani hari-hari Kakek Hendra sudah tidak ada. Kakek Iyong sudah meninggal dunia. Sudah 2 tahun terakhir ini Kakek Hendra selalu mengigau “Mana Iyong? Mana Iyong?”, tak akan ada lagi sosok kakak yang akan menghampirinya.

Rindu teramat sangat pada Kakak, buat Kakek Hendra pun jadi sering sakit. Pihak panti jarang memeriksakan kesehatan dengan layak karena kekurangan biaya. Untuk makan saja mereka harus puas dengan nasi seadanya.
“Pengen mati! Pengen mati!” begitu keluh kesah Kakek Hendra setiap hari.
Begitulah kenyataan bagi para Oma-Opa yang kini tinggal di Panti Jompo. Ada saja lansia yang sengaja diantarkan ke sini dengan alasan yang sama. Padahal pihak panti sudah tak punya tempat, tapi hati tak tega melihat lansia ini dibiarkan begitu saja.

“Sebulan sampai kami harus siapkan uang Rp10 juta buat kebutuhan para Oma-Opa,” ungkap pengurus panti.
Jumlah uang itu hanya untuk makan, tidak cukup untuk keperluan periksa dokter setiap harinya. Padahal mereka punya penyakit diabetes, darah tinggi, stroke, bahkan pecah pembuluh darah terpaksa tak diantar untuk berobat oleh pihak panti karena kekurangan biaya.
#TemanBaik, maukah kamu kurangi beban panti lansia ini? Yuk bantu patungan Rp10.000 setidaknya biar para Kakek-Nenek di sini bisa makan layak dan rutin periksa ke dokter.
Kirim bantuanmu dengan cara:
![]()
Belum ada Fundraiser
![]()
Menanti doa-doa orang baik