
Tidak seperti ayah mereka, Abah Yoyo (68) yang 100% matanya tak bisa melihat sama sekali. Fajar (17) dan Fazri (14) setidaknya masih bisa melihat bayangan di hadapan mereka.
“Masih bisa lihat 20%,” kata Si Sulung Fajar.

Fajar dan Fazri tak bisa menyalahkan Ayah mereka karena lahir tak sempurna. Sejak kecil keduanya bahkan harus sekolah di SLB sebagai siswa tunanetra karena tak bisa di sekolah umum.
Setelah Sang Ibu meninggal dunia, Fajar-Fazri bertekad akan temani Ayah mereka yang sudah tua untuk ikut keliling mencari pelanggan yang akan pakai jasa mereka. Keluarga tunanetra ini akan saling menjadi ‘mata’ setiap kali kakinya melangkah mencari pelanggan jasa pijat mereka.

“Abah sering sakit-sakitan sekarang tapi masih maksa ingin kerja. Abah bilang supaya kita bisa terus sekolah terus jadi orang sukses,” kata Si Bungsu Fazri.
Untuk ngirit biaya sehari-hari, keluarga tunanetra ini rela hanya makan nasi dan garam. Yang penting asal ada beras, mereka sudah sangat bersyukur bisa makan dan sekolah.

#OrangBaik, kita bantu ringankan beban keluarga tunanetra ini yuk!
Donasi darimu nantinya tidak hanya disalurkan untuk Abah Yoyo dan dua anaknya yang tunanetra. Abah setuju dan memberikan izin kepada Bantu Teman Indonesia untuk menyalurkan bantuan ke penerima manfaat lainnya dengan kebutuhan serupa.

Pemilihan penyaluran bantuan akan ditentukan berdasarkan urgensi penerima manfaat, kecukupan dana, dan kesesuaian program dengan bantuan yang akan disalurkan.
Penyaluran donasi akan dilaporkan secara berkala di halaman Kabar Terbaru pada galang dana ini. Ditunggu yaa..

Patungan Rp10.000 dari kita akan sangat berarti. Kirim dengan cara:
![]()
Belum ada Fundraiser
![]()
Menanti doa-doa orang baik