Apakah nasib para santri mendekati bulan Ramadan ini pernah terlewat di pikiran? Tentang bagaimana mereka akan sahur dan berbuka? Apakah dana yang dimiliki pondok memenuhi semua kebutuhan mereka? Apakah setiap santri bisa makan satu piring penuh untuk dirinya sendiri tanpa harus dibagi-bagi? Sayangnya, fakta menyatakan bahwa ribuan santri pelosok terpaksa hidup sederhana bahkan ketika memasuki waktu Ramadan. Sebab, pondok tak memiliki cukup dana untuk sekedar menyiapkan santapan paket dan berbuka yang layak. Untuk itu, Bantu Teman Indonesia hadir dengan program donasi paket sahur dan berbuka santri.
Adakah Harapan untuk Para Santri Pelosok?
Banyak yang menggantungkan harapannya pada donasi paket sahur dan berbuka santri ini. Sebab, setiap harinya para santri terpaksa hidup seadanya di pondok. Perihal makan, mereka hanya menikmati apa yang tersaji di piring. Itu pun satu piring untuk beberapa orang, tak untuk sendirian.
Dengan porsi seadanya, mereka berusaha menikmati sajian nasi dan kecap atau nasi dan kerupuk. Barangkali mereka bosan dengan menu yang sama diulang terus-menerus. Namun, apa boleh buat? Setidaknya semua itu lebih baik dari menahan lapar seharian penuh.
Lantas, bagaimana kabar mereka di bulan Ramadan mendatang? Jauh dari kemewahan, mereka terbiasa tak berharap lebih akan segala hal. Biasanya, harga sembako dan pangan melambung di masa Ramadan. Hal itu menjadi tantangan baru yang harus dihadapi para santri pelosok.
Hadirkan Kabar Baik, Donasi Paket Sahur dan Berbuka Santri!
Kabar baiknya, mereka bisa memiliki harapan! Dengan membantu melalui donasi paket sahur dan berbuka santri, kita membuka kesempatan agar para santri pelosok bisa memenuhi kebutuhan gizinya di bulan Ramadan.
Selama ini, walau tak ada keluhan yang keluar dari bibir para santri, tetapi jelas bahwa mereka menginginkan segala yang lebih dari apa yang tersedia—menu makanan bervariasi untuk mewarnai hari.
Mereka mencoba mensyukuri segala yang diterima dengan lapang dada. Nasi kecap dan kerupuk dinikmati sampai habis tak tersisa. Boleh jadi mereka terlalu lapar setelah menjalani aktivitas seharian penuh. Maka, mereka tak memiliki alasan lain selain menyantap makanan yang tersaji sampai habis.
Dengan membantu, kita bisa memberi mereka kesempatan untuk menikmati menu lain selain dari yang biasanya. Tak bisa dibayangkan betapa senangnya mereka menerima menu selain nasi dan kecap saja.
Tak Ada Lagi Kesulitan yang Sama Seperti Sebelum Ramadan
Bagi yang tak beruntung dan benar-benar terjebak pada kondisi sulit, hal sesederhana makan tiga kali sehari pun menjadi hal langka. Jika tak ada beras, santri akan menyantap singkong atau makanan lainnya demi mengganjal perut. Untuk mendapatkan itu pun, mereka harus melawan panas dan berkegiatan di kebun seharian penuh.
Dengan donasi paket sahur dan berbuka santri, mereka tak akan lagi menghadapi kesulitan serupa seperti yang selalu dirasakan sebelum Ramadan. Mereka hanya perlu menjalani kegiatan sehari-hari dengan penuh semangat tanpa perlu khawatir perihal menu sahur dan berbuka.
Donasi Paket Sahur dan Berbuka Santri, Tunaikan Sekarang!
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menjadi pengingat bahwa membantu mereka yang membutuhkan tak hanya meringankan bebannya, tetapi juga membawa keberkahan bagi kita sebagai pemberi bantuan. Niscaya, keberkahan yang sama akan datang dalam bentuk yang tak disangka-sangka.
Tak sulit untuk membagikan sedikit dari rezeki yang dimiliki. Di setiap bantuan yang diberikan, akan datang doa baik dari mereka. Tak hanya itu, mereka juga turut melangitkan harap baik untuk kita yang memberikan bantuan.
Bersama Bantu Teman Indonesia, Mari Hadir untuk Para Santri Pelosok
Jangan tunda lagi! Bantu para santri pelosok sekarang. Sebab, penderitaan mereka bukan sekedar cerita, namun fakta pahit yang patut diberi perhatian dan penanganan dengan sebenar-benarnya. Untuk membantu, silakan pilih program yang sedang berlangsung di sini.
